perubahan iklim
perubahan iklim

Bahkan di Hutan Amazon yang Masih Utuh, Perubahan Iklim Berdampak pada Populasi Burung

19 May 2025 Nofita Ikayanti 219 Views

Sebuah studi terbaru mengamati perilaku burung pemakan serangga di bagian Hutan Amazon yang belum tersentuh aktivitas manusia. Dari 29 spesies burung yang diteliti, 24 di antaranya mengalami penurunan populasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim adalah penyebab utama: berkurangnya curah hujan dan meningkatnya kekeringan membuat jumlah serangga menurun, sehingga pasokan makanan bagi burung pun berkurang. Burung-burung ini tampaknya bereaksi dengan mengurangi reproduksi untuk menghemat energi. Menurut studi tersebut, peningkatan suhu rata-rata sebesar 1Β°C selama musim kemarau di Amazon dapat menyebabkan penurunan tingkat kelangsungan hidup burung hingga 63%.

Selama ini, para ilmuwan sudah mengetahui bahwa jumlah burung tropis menurun, yang umumnya dikaitkan dengan degradasi dan fragmentasi hutan. Namun, studi pada tahun 2020 menunjukkan bahwa populasi beberapa spesies burung juga menurun di wilayah Amazon yang masih terjaga dari pengaruh manusia. Peneliti dari lembaga di Brasil dan Amerika Serikat meneliti lebih lanjut penyebabnya dengan menganalisis burung pemakan serangga yang hidup di lapisan bawah hutan (dekat tanah), di area hutan yang dilestarikan sekitar 80 km dari Kota Manaus.

Studi yang baru saja diterbitkan ini mengonfirmasi dugaan mereka: perubahan iklim ternyata juga memengaruhi kehidupan burung di area yang sebelumnya dianggap aman karena memiliki iklim mikro yang stabil, kanopi hutan yang utuh, dan pasokan makanan yang cukup. Data selama 27 tahun menunjukkan bahwa 24 dari 29 spesies burung mengalami penurunan populasi, yang utamanya disebabkan oleh musim kemarau yang lebih panjang dan curah hujan yang berkurang dalam beberapa tahun terakhir. β€œArtikel ini secara jelas menghubungkan perubahan iklim dengan tingkat kelangsungan hidup burung. Sebelumnya ini hanya dugaan, tetapi kini telah dikonfirmasi,” kata Jared Wolfe, ahli biologi dari Michigan Technological University, AS.

Salah satu burung yang paling rentan dalam studi ini adalah collared gnatwren (Microbates collaris). Wolfe dan timnya memperkirakan bahwa kenaikan suhu 1Β°C saja dapat memangkas tingkat kelangsungan hidup burung hingga 63%. Meski angka ini tampak kecil, bagi burung dampaknya sangat besar, dan perubahan ini sudah tercatat secara konsisten di wilayah Amazon tengah sejak awal abad ke-21.

Studi ini juga memperingatkan risiko kepunahan spesies burung di Amazon jika tren ini terus berlangsung, dan bahkan bisa berdampak pada wilayah lain di masa depan. Wolfe menjelaskan bahwa kekayaan dan keunikan burung di Amazon terjadi karena kawasan ini tidak terdampak oleh peristiwa glasial bumi di masa lalu. Hutan Amazon telah ada selama jutaan tahun, memberi kesempatan bagi burung untuk berevolusi tanpa mengalami kepunahan besar. Namun, perubahan iklim saat ini terjadi terlalu cepat. β€œBurung-burung ini memang pernah mengalami perubahan suhu 1–2Β°C dalam jutaan tahun, tapi itu terjadi secara perlahan. Sekarang perubahan itu terjadi hanya dalam 10–20 tahun, dan mereka tidak mampu beradaptasi secepat itu,” ujarnya.

Stres Iklim dan Krisis Pangan

Peneliti mengajukan dua hipotesis mengapa kematian burung meningkat. β€œYang pertama adalah dampak fisiologis: iklim yang lebih kering membuat burung lebih sulit bertahan hidup. Jika terlalu panas atau hujan terlalu sedikit, itu berdampak langsung,” kata David Luther, salah satu penulis studi dan profesor di George Mason University, Virginia, AS.

Namun, dampak tidak langsung yang lebih mungkin terjadi adalah berkurangnya ketersediaan makanan, terutama serangga yang menjadi sumber utama pangan burung. Luther juga terlibat dalam studi di Panama yang menunjukkan bahwa burung dapat mentoleransi suhu tinggi. Oleh karena itu, penurunan populasi burung di Amazon kemungkinan besar akibat efek berantai: serangga tidak mampu bertahan di suhu ekstrem dan tanah yang kering, sehingga jumlah dan keberagamannya menurun, lalu berdampak pada burung yang bergantung pada mereka.

Spesies yang Berumur Panjang Lebih Rentan

Studi ini juga menemukan bahwa burung dengan umur lebih panjang yang paling terdampak oleh perubahan iklim. Burung bawah kanopi tropis cenderung berumur panjang dan lebih fokus pada kelangsungan hidup daripada reproduksi. β€œJika makanan berkurang, burung-burung ini mungkin mengurangi atau bahkan menghentikan reproduksi karena tidak punya cukup energi,” kata Wolfe.

Langkah selanjutnya, para ahli biologi akan membandingkan hasil ini dengan studi di area hutan yang terfragmentasi serta dengan proyek di Universitas Federal Amazonas, Brasil, yang mengairi sebagian hutan selama musim kemarau untuk mengamati respons burung terhadap perlakuan ini. β€œKami juga mengukur serangga dan metabolisme burung untuk mengetahui kondisi gizi dan reproduksi mereka, sehingga bisa mengetahui secara pasti dampak suhu terhadap iklim mikro,” tambah Wolfe.

Kesimpulan: Dampak Pemanasan Global Sudah Nyata

Yang sudah jelas dan tidak perlu dibuktikan lagi, menurut para peneliti, adalah bahwa pemanasan global sudah memengaruhi kelangsungan hidup burung di Amazon. β€œJika suhu tinggi dan kekeringan terus berlanjut, sebagian besar spesies akan terus menyusut hingga akhirnya punah,” kata Luther. β€œDan jika makin banyak spesies yang hilang, seluruh ekosistem kompleks Amazon ini akan terdampak.”

Source:

Camargo. S. 2025.Even in intact Amazon forests, climate change affects bird populations: Study. https://news.mongabay.com/2025/05/even-in-intact-amazon-forests-climate-change-affects-bird-populations-study/

Wolfe, J.D., Luther, D.A., Jirinec, V., Collings, J., Johnson, E.I., Bierregaard, R.O., Stouffer, P.C. (2025). Climate change aggravates bird mortality in pristine tropical forests. Science Advances, 11(5). Doi:10.1126/sciadv.adq8086

Pollock, H.S., Rutt, C.L., Cooper, W.J., Brawn, J.D., Cheviron, Z.A., Luther, D.A. (2023). Equivocal support for the climate variability hypothesis within a Neotropical bird assemblage. Ecological Society of America, 105(2). doi:0.1002/ecy.4206

Mari Tonton Video Lengkapnya

Artikel Lainnya