kenaikan air laut
pesisir
sulawesi

Kenaikan Air Laut Ancam Kehidupan Warga Pesisir Sulawesi

13 May 2025 Nofita Ikayanti 293 Views

Sulawesi Tengah, 17 Desember 2024 – Menjelang akhir tahun, warga Pulau Papan, Kepulauan Togean, dikejutkan dengan kenaikan air laut yang mencapai permukiman. Fenomena ini menjadi bukti nyata dari krisis iklim yang kian mengancam kehidupan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil. Menurut laporan State of the Global Climate Update 2024 dari World Meteorological Organization (WMO), tahun 2023 dan 2024 tercatat sebagai tahun terpanas. Pemanasan global mendorong peningkatan suhu laut, menyebabkan permukaan laut naik rata-rata 4,77 mm per tahun—dua kali lebih cepat dari dekade sebelumnya. Warga seperti Hajrah Marjanu mengaku, selama empat tahun terakhir, air laut terus naik dan baru tahun ini memasuki rumah-rumah. Kejadian serupa dilaporkan di sejumlah pulau lain seperti Dolong, Lembanato, Malenge, dan Bangkagi. Kondisi ini berdampak pada mata pencaharian nelayan. Hasil tangkapan menurun akibat kerusakan ekosistem laut, termasuk terumbu karang dan padang lamun. Prof. Nita Rukminasari dari Universitas Hasanuddin mengungkapkan bahwa nelayan kini harus melaut lebih jauh, dengan biaya operasional yang meningkat. Tak hanya kehilangan sumber pendapatan, sebagian masyarakat terpaksa bermigrasi. Muhammad Al Amin, Direktur Walhi Sulawesi Selatan, menyebut migrasi ini meningkatkan risiko konflik sosial dan hilangnya ikatan budaya masyarakat pesisir dengan lingkungan leluhurnya. Sebagai solusi, Walhi mendesak pemerintah untuk menghentikan aktivitas ekstraktif di wilayah pesisir dan laut demi melindungi masyarakat lokal dari dampak lebih lanjut.


Source: https://www.mongabay.co.id/2024/12/17/catatan-akhir-tahun-krisis-iklim-yang-semakin-nyata-dirasakan-masyarakat-pesisir-sulawesi/ (oleh Christopel Paino di 17 December 2024, diterbitkan oleh Rahmadi R).

Mari Tonton Video Lengkapnya

Artikel Lainnya